“Kenalkan kebaikan pada anak-anak Anda, itulah yang bisa membuat mereka bahagia, bukan emas.” ~ Ludwig van Beethoven
Beethoven merupakan seorang pianis dan komposer ternama di dunia. Satu kebaikan yang dimaksud mengajarkan musik kepada anak-anak. Bagi Beethoven, “musik adalah wahyu yang lebih tinggi dibandingkan dengan petuah-petuah dan filosofi yang ada, membutuhkan perasaan daripada sekadar berpikir untuk dapat menikmati keindahan musik”.
Kita tahu pandemik Covid-19 sungguh membuat kita sedikit chaos (kacau). Satu efek terberat bagi kita ialah keharusan untuk tinggal , belajar, bekerja dan beribadah di rumah sepanjang hari. Peraturan ini sudah berlangsung lebih dari 21 hari. Kebosanan beraktifitas di rumah selama beberapa minggu cukup nyaring terdengar akhir-akhir ini. Selain itu, anak-anak sekolah juga mulai merengek untuk berwisata dan kembali bertemu gurunya di sekolah karen jenuhnya di rumah. Lalu bagaimana kiat orang tua untuk membuat anak menjadi betah di rumah? Salah satu caranya ialah mengajarinya bermain musik. Kita tidak cukup sekedar mengajarkan pendidikan kognitif kepada anak-anak, mereka juga membutuhkan pengetahuan seni untuk memicu kreatifitas mereka. Dan dengan peralatan dapur, kita bisa mengajarkan bermain musik kepada anak-anak.
Ada dua jenis musik yang bisa kita ajarkan kepada anak-anak hanya dengan memberdayakan peralatan dapur, yakni:
- · Musik Ritmis
Alat musik ritmis ialah alat musik yang tidak bernada atau nadanya tidak tetap, tetapi berguna sebagai alat musik pengiring. Selain itu, alat musik ritmis juga memiliki manfaat sebagai pengatur irama atau tempo lagu. Terdapat beberapa cara memainkan alat musik ritmis yaitu dipukul (dengan tangan atau alat tertentu), digesek, dikocok, dan lainnya. Peralatan dapur yang dapat digunakan sebagai alat musik ritmis ialah panci, cangkir, baskom, kotak sampah, dsb.
- · Musik Melodis
Perbedaan antara alat musik melodis dan ritmis terdapat pada ada tidaknya nada. Alat musik melodis mengandung nada dan fungsinya sebagai pengatur nada sebuah musik atau lagu. Nada tersebut diberi nama 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la), 7 (si), i (do tinggi). Nada-nada ini dengan pola tertentu dapat dimainkan secara harmonis dengan alat musik tadi. Contoh alat musik melodis yakni kecapi, seruling, angklung, dlsb. Peralatan dapur yang bisa digunakan sebagai alat musik melodis ialah botol kaca, dan gelas kaca.
Alat musik ritmis dan melodis dapat dimainkan secara bersamaan secara harmonis jika dimainkan dengan pola nada yang sesuai. Ada beberapa ketukan ritmis dalam ilmu musik, yakni 2/4, ¾, 4/4, 6/8, 3/2, dlsb. Hukum ketukan ini tinggal kita isi dengan melodi-melodi seperti yang disebutkan di atas. Setiap lagu yang dinyanyikan mengandung ritme dan melodi. Maka untuk mengetahui kedua hal ini, wajib hukumnya untuk dapat bermain musik dengan benar dan baik. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki alat musik sama sekali? Telah disebutkan di atas bahwa peralatan dapur dapat kita berdayakan menjadi alat musik sebagai bahan pembelajaran.
Berikut ini beberapa caranya:
1. Kumpulkan Barang-barang Bekas
Barang bekas bisa berupa baskom, gayung, botol, kuali, dan masih banyak lagi. Kumpulkan barang-barang bekas tersebut dan letakkan secara berdekatan. Kemudian ambillah dua bilah kayu sebagai alat pemukul. Pukullah alat-alat tadi secara bergantian dengan pola tertentu seperti 2/4, ¾, dsb. Lakukan secara berulang-ulang hingga menemukan ketukan yang konstan dan dapat menggunakan dua tangan dengan tujuan untuk membiasakan ritme yang diketuk dan semakin menghayati melodi yang diinginkan.
2. Gabungkan dengan Alat Musik Melodis
Kumpulkan tujuh botol bekas terbuat dari kaca, kemudian isi dengan air sesuai dengan nada yang kita inginkan. Untuk mengetahui nadanya, pukul botol tersebut, namun jangan sampai pecah. Jika sudah menemukan nada yang sesuai dari do sampai si, maka susunlah botol-botol tersebut secara berurutan. Cobalah mulai dengan melodi yang gampang diingat seperti melodi dari lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”, 5 1 . 1 1. . 2 3 3 1 1 . 4 3 . 2 7 1 2 1, dst. Selain botol tadi, alat musik melodis lainnya ialah gelas, sering disebut Glass Harp. Caranya ialah dengan menggesek-gesek jari di bibir gelas tersebut dengan syarat jari dalam keadaan berair dan gelas tersebut diisi dengan air.
3. Berlatih dan Kembangkan Terus
Untuk lebih mudahnya, kita dapat mengembangkan kemampuan ini dengan belajar dari Youtube atau membaca dari buku musik terbitan Erlangga. Guru terbaik harus memahami isi pelajaran yang akan diajarkan kepada anaknya, maka sangat baik untuk menambah pengetahuan terlebih dahulu.
Untuk melatih kecerdasan anak, belajar musik sejak dini sangat disarankan, karena dengan musik dapat mengembangkan dan melatih kecerdasan kognitif dan emosinal; meningkatkan kreatifitas, daya ingat dan konsentrasi; meningkatkan perilaku respect terhadap diri sendiri, orang lain serta budaya. Maka, jangan menyerah meskipun belum memiliki alat musik, peralatan-peralatan di dapur dapat juga bisa menjadi alat musik alternatif. Selamat mencoba.