Dalam lingkup sekolah pengelolaan keuangan merupakan bagian yang penting, dikarenakan aktivitas pemasukan dan pengeluaran pada operasional sekolah dilakukan secara rutin dan berkala. Namun demikian tidak semua pengeluaran keuangan harus menggunakan cek, karena kurang efektif apabila pengeluaran yang jumlahnya kecil menggunakan cek. Oleh karena itu, terdapat dana khusus yang disebut Kas Kecil (Petty Cash). Beberapa contoh penggunaan kas kecil untuk sekolah adalah sebagai berikut perlengkapan toilet/kebersihan, tissue, sumbangan lingkungan,pembelian air mineral dan pengeluaran rutin lainnya yang jumlahnya relatif kecil.
Tujuan adanya kas kecil diantaranya yaitu:
- Menghindari cara pembayaran tidak efektif yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
- Menangani masalah kebutuhan harian sekolah.
- Mempercepat aktivitas administrasi dan kepala sekolah yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.
- Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal.
- Mempermudah dalam pencatatan keuangan.
Metode pencatatan kas kecil ada dua cara yaitu:
1. Metode Tetap (Imprest fund system)
Metode yang jumlahnya selalu tetap dalam akun kas kecil. Pengelola kas kecil mengumpulkan semua bon-bon asli sampai dana habis/hampir habis kemudian dipertanggungjawabkan. Setelah itu pengisian kembali dana dengan jumlah yang sama untuk akun kas kecil.
2. Metode Berubah-ubah (Fluctuating fund system)
Metode yang jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan kebutuhan). jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih.
Untuk menjalankan kegiatan dalam penggunaan Petty Cash ini, maka pelaku pengelola keuangan seperti tata usaha atau Admin sekolah harus selalu lakukan penghitungan cepat terhadap fisik kas kecil setiap selesai melakukan pengeluaran kas kecil. Hal ini akan dapat mengurangi beban pekerjaan pada saat melakukan rekonsiliasi di penutupan kas kacil setiap harinya.
Pencatatan dan pelaporan kas kecil hendaklah bersifat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, untuk itu setiap pembukaan diawal jam kerja dan penutupan di akhir jam kerja operasional sekolah, hendaknya selalu dilakukan penghitungan fisik, kemudian dicocokan dengan catatan kas kecil atau lebih dieknal dengan rekonsiliasi kas kecil. Semoga tulisan ini bermanfaat.
(Dari berbagai sumber)