Membaca ulang buku terbitan Penerbit Erlangga tahun 1987 berjudul Perang Pemasaran, karangan Al Ries dan Jack Trout. Di dalam buku ini diulas bahwa pemasaran laksana peperangan, dimana kita, rekan-rekan sales Penerbit Erlangga adalah prajurit-prajurit elit yang sedang berperang di medan pertempuran yang memang telah kita kenal dengan baik.
Bagaimana bila medan pertempuran berubah 180⁰ yang belum pernah kita alami sebelumnya? Contohnya dengan adanya pandemi Corona, tiba-tiba pasar berubah drastis. Di dalam film Battleship tahun 2012, diceritakan bahwa pasukan elite angkatan laut Amerika dan negara-negara sekutunya yang sedang latihan perang, tiba-tiba terlibat peperangan dengan para alien dari luar angkasa. Jelas musuh lebih unggul di bidang tekhnologi dengan senjata luar angkasanya. Bagaimana cara memenangkan perang semacam ini?
Paling tidak ada dua hal yang dapat kita pelajari dari buku dan film ini.
1. Ikuti Instruksi
Dalam situasi perang yang kacau balau, sebagai pasukan elite apapun pangkat dan dimanapun ditempatkan, harus mengikuti komando dari atasan Anda. Rapatkan barisan, ikuti satu komando dari mulai Grup Leader, Asmen, Manajer, Kepala Cabang sampai ke Kantor Pusat tanpa mempertanyakan alasannya. Jangan membantah, karena kita dalam situasi perang! Satu komando, satu strategi, hal ini sangat penting untuk bertahan.
2. Fokus terhadap Pelanggan Lama
Melakukan perang gerilya dengan menggunakan konsep lama, yaitu Kepuasan Pelanggan Lama Anda. Dalam film tadi, tentara Amerika dan sekutunya memenangkan peperangan dengan menggunakan kapal perang eks Perang Dunia kedua yang bertenaga uap. Kelihatannya jadul dan ketinggalan jaman, namun sudah terbukti efektif. Dekati pelanggan-pelanggan lama dan cari kontak mereka melalui email, media sosial, nomor HP lama dan lain sebagainya. Tanyakan kabar terutama kesehatan dan tunjukkan sikap empati terhadap kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi, seperti kegiatan belajar mengajar melalui online, ditiadakannya ujian nasional dan lain sebagainya. Cobalah menawarkan bantuan sebisa mungkin, seperti membantu logistik persiapan tahun ajaran baru dan lain sebagainya. Lakukanlah dengan sikap dan perilaku pasukan elite Penerbit Erlangga yang profesional, berintegritas, memberikan pelayanan yang terbaik, selalu melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan sepenuh hati. Dengan demikian, Anda menanam benih yang baik yang dapat dipanen setelah masa pandemi corona selesai.
Ketika melakukan langkah-langkah seperti di atas, jadilah prajurit yang kreatif dan inovatif dalam situasi apapun. Tidak ada rotan, akarpun berguna. Tidak ada penjualan bukan berarti habislah penjualan. Bila tidak dapat menjual produk, juallah jasa, seperti pelatihan guru atau motivasi secara online. Bila biasanya bertemu di sekolah, usahakanlah bertemu secara online. Galanglah upaya kepedulian sosial dengan melibatkan pelanggan-pelanggan lama, seperti : pembagian masker, pembuatan tempat cuci tangan dan lain sebagainya. Jangan lelah untuk mencoba, karena perjalanan 1000 km pun harus dimulai dengan langkah pertama. Kata kuncinya adalah: “mencoba”.
Saya ingin menutup penuturan saya dengan semboyan Penerbit Erlangga seperti yang tertera di buku Perang Pemasaran ini. Di tahun 1987, ketika Penerbit Erlangga masih berlokasi di Jalan Kramat IV No. 11, semboyan Penerbit Erlangga adalah: “Kami coba melayani ilmu pengetahuan”. Kata kuncinya adalah: coba. Mari kita lihat hasilnya. Sekarang ini Penerbit Erlangga sudah menjadi besar dan kuat, sehingga semboyan lama yang tadinya “Kami Coba Melayani Ilmu Pengetahuan”, namun telah berubah menjadi: “Kami Melayani Ilmu Pengetahuan”.
Bila hari-hari ini kita mencoba melakukan peperangan yang tidak biasa, yakinlah bahwa suatu hari kelak, kita akan memenangkan peperangan bahkan pertempuran yang luar biasa ini, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa dan doa yang tidak ada putus-putusnya, kita akan menjadi pemenangnya. Sampai bertemu di kesempatan lainnya. Salam sukses luar biasa, fantastis! Yes! Yes! Yes!
Sekilas mengenai Penulis
ONGKI WIDJAJA TANDYASRAYA, SE
Beliau adalah praktisi yang sudah lama berkecimpung di dunia training dan konsultan, dan telah banyak memberikan training dan konsultasi di berbagai perusahaan khususnya dalam dalam bidang Presentation Skills, Leadership, Selling Skill, Coaching & Counseling Skill, Key Performance Indicator, Organizational Development Organization Culture, Strategic Planning, Communication Skill, Negotiation Skill, Employee Relations, Customer Service, Selling Skill, Relationship Management, Motivasi, Integrity, Service Excellent,.
Mempunyai pengalaman 16 thn di PT Astra International.Tbk sebagai Senior Manager di Head Office, Menjadi Manager, Supervisor di Auto2000 Sudirman & Head Office, Manager PT. Toyota-Astra Motor, Division Head Domestic Marketing PT United Tractors Pandu Engineering, Department Head Product PT United Tractors, Branch Manager Car&Care Multibrand Sales Operation