Erlass Prokreatif Indonesia

A+ R A-

Perencanaan Pembelajaran PAUD Semakin Terarah, Semakin Baik

E-mail Print PDF

Di tengah masa pandemi Covid-19 yang terus meningkat, orangtua tetap ingin anak usia PAUD mengikuti pembelajaran setingkat.  Tujuannya untuk meningkatkan perkembangan anak menguasai dan memahami pelajaran.

Guru berperan penting dalam menyesuaikan pembelajaran kurikulum 2013 agar anak mampu menerapkan hasil keterampilan.  Disini guru harus memahami perbedaan anak seperti posisi anak bungsu dalam keluarga, anak tunggal, dari keluarga banyak anak maupun perbedaan agama.  Guru lebih kreatif mengenai pelajaran yang akan dikerjakan anak dan mencari bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan.  Serta menyampaikan kepada orangtua apa yang dikerjakan anak.  Seluruh hasil pembelajaran anak akan tetapi dievaluasi guru via hasil karya mereka.

Dalam kesempatan ini, guru juga bisa menyederhanakan pembelajaran dengan memahami pengetahuan anak selama anak mampu menulis dan membaca, sebagaimana disampaikan Bapak Asep Jihad, M.Pd. dalam webinar “Pembuatan RPPH & RPPM PAUD Tahun 2020” pada tanggal Senin, 23 November 2020 bersama Erlass Prokreatif Indonesia.   Webinar akan berlanjut SElasa 24 November 2020 pada pukul 10.30 – 12.00 WIB.

Maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) berperan penting dalam membentuk pembelajaran anak.  Keduanya berada di bawah naungan program semester (Prosem) dalam tahun ajaran dan menjadi pedoman guru selama anak belajar di rumah.

Perencanaan tema menjadi mudah disampaikan dibawah RPPM  dan tema dapat disesuaikan dengan hal yang terdekat dengan kehidupan anak.  Dalam pemilihan tema, perlu diperhatikan pula minat anak, keluasan dan kedalaman pengetahuan dan kesediaan materi di linkungannya.

Tema bisa dikembangkan dari yang mendasar hingga yang lebih rumit.  Misalnya jika ada kereta dekat daerah anak, maka berbagai hal terkait seperti kereta, gerbong, penumpang bisa dibahas.  Disinilah kemampuan motorik halus bisa digalakkan karena akan membutuhkan koordinasi mata dan tangan anak seperti menulis, menggunting, melipat, mencocok.  Sementara motorik kasar dapat dilakukan melalui kegiatan bermain, senam dan tarian.  Bahkan gerakan tangan kanan dan tangan kiri dalam berbagai aktifitas dapat digunakan dalam pembelajaran.

Adalah penting bagi anak untuk melakukan kegiatan ini sendiri agar memahami proses.  Karena akan berdampak pada penilaian oleh guru.  Misalnya anak bisa dituntun merekam video hasil karyanya, sekecil apapun hasilnya.  Hal ini untuk mencegah kasus orangtua yang menghasilkan karya yang terkesan sempurna.  Penilaian efektif berdasarkan hasil karya anak dapat membantu guru dan orangtua mengetahui perkembangan belajar anak, kemampuannya dan kebiasaannya.  Dengan didukung program pembelajaran yang direncanakan sesuai profil anak maka kompetensi anak akan semakin berkembang, pengetahuan dan kemampuannya semakin baik.

 

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi:

PT Erlass Prokreatif Indonesia
Pejaten Office Park Blok D
Jl. Warung Buncit Raya no. 79
Jakarta Selatan 12510
Telepon: (021) 79180467
www.erlass.co.id
www.erlassku.com
Instagram: http://www.instagram.com/komunitaserlass
Facebook: https://web.facebook.com/groups/258454375448341
Info Webinar di Erlass/Telegram : t.me/erlassproindonesia